Kamis, 25 Februari 2010

KECANDUAN

ALKOHOLISME

Josh McDowell (1996, hal 391) mencatat beberapa data tentang kasus-kasus kecanduan alcohol di Amerika Serikat sebagai berikut:

  • Anak-anak SMU dan alcohol
    • 90 persen mengaku kadang-kadang minum alcohol
    • 67 persen mengaku minum alcohol dalam sebulan terakhir
    • 38 persen mengaku minum minimal 5 kali berturut-turut dalam 2 minggu terakhir
  • 36 persen anak usia 9-10 tahun mengaku ditekan/dipaksa kawan-kawan sebayanya untuk minum alcohol
  • Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism di AS ada 3,3 juta remaja pecandu berat alcohol

Menurut McDowell (1996) ada beberapa penyebab remaja kecanduan alcohol yaitu

  • Penyebab-penyebab fisiologis di mana pada orang-orang tertentu ada kecenderungan untuk membutuhkan alkohol
  • Latar belakang seperti
    • Orangtua yang memberi contoh yang buruk
    • Perilaku orang tua yang buruk
    • Lingkungan social yang buruk

Beberapa dampak buruk dari kecanduan alcohol pada remaja

  • Penderitaan fisik dan mental
  • Kebingungan dan disorientasi mental
  • Tidak bisa mengontrol diri
  • Depresi
  • Menilai rendah diri sendiri
  • Distorsi kepribadian
  • Rasa bersalah dan malu
  • Kekecewaan
  • Penyesalan yang mendalam

MASALAH NARKOBA

Masalah narkoba di Indonesia sudah parah. Menurut catatan Amir dan Imran (2007), Negara merui Rp 65 miliar per hari atau sekitar Rp 23,6 tirliun per tahun akibat penyalahgunaan narkoba. Secara keseluruhan perkembangan kasus narkoba terus naik dari tahun ke tahun:

  • Dari 1998 sampai 1999 naik 91,33 persen (dari 958 perkara menjadi 1.833 perkara)
  • Dari 1999 sampai 2000 naik 92 persen (dari 1.833 perkara menjadi 3.478 perkara)

Penyalahgunaan narkoba itu sendiri didefinisikan sebagai penggunaan narkoba di luar keperluan medis, tanpa pengawasan dokter, dan merupakan perbuatan melanggar hukum (Pasal 59 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; Pasal 84, 85, 86 UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika)

Cara penggunaan narkoba ada beberapa macam:

  • Ditelan
  • Disuntikkan dengan jarum
  • Dihisap seperti merokok
  • Disebut melalui hidung

Masalah kecanduan narkoba

  • Penggunaan narkoba berulangkali akan menimbulkan ketagihan / kecanduan / ketergantungan
  • Ketergantungan itu akan menimbulkan gejala putus obat (sakaw) yaitu rasa sakit dan menderita luar biasa jika kebutuhan mengkonsumsi narkoba tidak dipenuhi

Beberapa jenis narkoba (Amir dan Imran, 2007, hal 30-35)

  • Narkotika = zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan (1) penurunan kesadaran, (2) hilangnya rasa, (3) menghilangkan rasa nyeri, (4) menimbulkan ketergantungan. (UU No 22 tahun 1997). Narkotika mencakup:
    • Alkohol
    • Nikotin
    • Morfin = alkaloida berupa serbuk putih dalam opium. Merupakan bahan analgesik yang kuat.
    • Opium = getah dari kotak biji tumbuhan yang belum matang dari tumbuhan Papaver somniferum L. Opium mentah mengandung 4 persen sampai 21 persen morfin
    • Opioida = zat alamiah, semi sintetik yang mempunyai khasiat farmakologi mengurangi dan mematikan rasa nyeri (analgesik)
    • Codein = alkaloida dalam opium sebesar 0,7 persen sampai 2,5 persen
    • Heroin/Putaw = disebut juga diacetilmorfin, yaitu opioida semi sintetik berupa serbuk putih berasa pahit. Dalam penjualan sering dicampur dengan gula, tepung susu, coklat, dll dengan kadar sekitar 24 persen
    • Metadon = opioida dintetik yang lebih kuat ketimbang morfin. Dipakai dengan cara ditelan.
    • Ganja, cimeng, marijuana atau cannabis sativa atau cannabis incida = tumbuhan perdu liar di daerah iklim tropis. Komponen psikoaktif cannabis adalah delta-9-tetra hydrocannibol atau delta-9-THC tinggi pada pucuk tumbuhan betina yang sedang erbunga. Ganja kering adalah campuran daun (50 persen), ranting (40 persen) dan biji (10 persen)
    • Hashish = getah ganja yang dikeringkan dan dipadatkan menjadi lempengan
    • Kokain = alkaloida dari tumbuhan Erythroxylon coca di pegunungan Andes Amerika Selatan. Selama ribuan tahun dipakai orang Indian Inca untuk ritual dan penahan lapar dan letih.
  • Psikotropika = zat atau obat alamiah atau sintetis yang berkhasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada mental dan perilaku. (UU No 5 tahun 1997). Psikotropika mencakup:
    • Amphetamine = shabu = stimulan susunan syaraf pusat seperti kokain, kafein, dan cathine
    • Obat tidur
    • Obat penenang
    • ”Ice”= methamphetamine
    • Inhalansia = bahan kimia menimbulkan uap yang dapat mengubah perilaku (aerosol, bensin, perekat, solvent, butylnitrites/pengharum ruangan)
  • Bahan/Zat Adiktif
    • Tembakau (nikotina tabacum L) dengan kadar 1-4 persen (dalam 1 batang rokok terdapat 1,1 mg nikotin). Nikotin adalah stimulan susunan syaraf pusat.

Jika digunakan pada peruntukannya, narkoba bermanfaat. Namun jika disalahgunakan atau digunakan secara berlebihan dan secara tidak semestinya maka narkoba akan memberi dampak sangat buruk. Karenanya penyalahgunaan narkoba merupakan pelanggaran. Dampak penggunaan narkoba (Amir dan Imran, 2007) antara lain adalah

  • Fisik
    • Organ-organ dan sel-sel tubuh menhadi tergantung pada obat itu supaya bisa berfungsi normal
    • Gejala putus obat (GPO) atau ”sakaw” yaitu rasa sakit dan menderita luar biasa jika kebutuhan mengkonsumsi narkoba tidak dipenuhi
    • Organ-organ vital rusak (jantung, liver, paru, ginjal, otak)
    • Cara narkoba merusak otak
      • Narkoba jenis uppers = memacu kerja otak sehingga membuat kerusakan permanen
      • Narkoba jenis downers = memperlambat kerja otak
      • Narkoba jenis all aroundes = merubah signal yang diterima otak
  • Mental
    • Obsesif = narkoba menjadi satu-satunya yang ada dalam pikirannya
    • Kompulsif = selalu mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama
    • Retardasi mental = contoh, jika remaja menggunakan narkoba pada usia 16 tahun, maka kelak pada usia 26 tahun, meski fisiknya tambah dewasa, mental-emosionalnya masih seperti anak usia 16 tahun
  • Emosional
    • Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance) menjadi labil
    • Narkoba jenis uppers (termasuk alkohol dan shabu) menyebabkan perilaku agresif dan perilaku kekerasan

Istilah-istilah gaul/jalanan yang sering dipakai di kalangan pecandu dan anak muda berkenaan dengan narkoba (Amir dan Imran, 2007, hal 50-52)

  • Sakaw = gejala putus obat (GP), rasa sakit dan menderita luar biasa jika kebutuhan mengkonsumsi narkoba tidak dipenuhi
  • Amp/amplop = kemasan untuk membungkus ganja
  • Basi-an = setengah sadar saat reaksi obat menurun
  • Parno = paraniod karena memakai obat
  • Relaps = kembali ke narkoba karena rindu
  • Ngecak = memisahkan barang
  • O-de = overdisis
  • PTPT = petungan untuk membeli obat
  • Papir = kertas untuk melinting ganja
  • Pasien = pembeli
  • Ngupas/nyabu = memakai shabu-shabu
  • Trigger = sugesti/ingin
  • Wakas = ketagihan
  • BT = BAD TRIP = halusinasi yang serem
  • BT / snuk = pusing/buntu
  • TU = ngutang
  • Ubas = shabu
  • Afo = aluminium foil
  • Insul/spidol = alat suntik
  • Gauw = gram
  • Setangki = setengah gram
  • Hawi/cimeng/rasta/gele = ganja
  • Inex = ekstasi
  • Snip = memakai putaw lewat hidung
  • Bokul = beli barang
  • Gitber = mabuk berat
  • Betrik = dicolong
  • BB = barang bukti
  • Jokul = jual
  • Kurus = kurang terus
  • Abes = salah tusuk urat/bengkak
  • Mupeng = muka pengen
  • Kipe/nyipet/ngecam = nyuntik, menginjeksi obat ke tubuh
  • BD = bandar narkoba
  • Junkies = pecandu narkoba
  • Bong = alat penghisap narkoba
  • PT = putaw
  • Bedak etep putih = heroin/putaw
  • Pakauw = pakai putaw
  • Pedauw/badai = teler, mabuk
  • Kartim = kertas timah
  • Bhironk = orang Nigeria / pesuruh
  • Selinting = sebatang rokok / ganja
  • Sperempi = seperempat gram
  • Giber/ginting/gonjes = mabuk, teler
  • Paket/pahe = pembelian heroin dalam jumlah terkecil
  • Amphet = amphetamin
  • Ngedarag = bakar putaw di atas timah
  • Gepang = punya putaw
  • Spirdu = sepaket berdua
  • Koncian = simpanan barang
  • Coke = kokain
  • Bokauw = bau
  • Gantung = setengah mabok
  • Boat/boti = obat
  • KW = kualitas
  • Pyur = murni
  • Teken = minum obat/pil/kapsu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar